28 Oktober 2009

WASPADA PENGAWET

Posted on 02.13 by Waskitho, S.Farm., Apt


Hidup kita dikelilingi oleh bahan pemicu kanker. Ada formalin, boraks, dan zat kimia lain, berbagai senyawa dalam makanan, aneka polutan dan banyak lagi. Kenali zat-zat itu dan hindari pemakaiannya, agar kita awet sehat.
Kecerobohan dan ketidaktahuan seringkali membahayakan kesehatan kita sendiri. Sudah tahu kalau formalin adalah bahan pengawet mayat, orang tetap nekat memakainya, mengawetkan susu kedelai, mempercepat pengeringan ikan asin dan sebagainya. Bahan pewarna pakaian juga dignakan untuk mempercerah penampilan kerang basah, terasi, serta berbagai macam jajanan. Sementara boraks digunakan untuk pengawet makanan seperti mi, bakso, dan kerupuk. "Biar kenyal, Mas," ujar penjual bakso di sebuah pasar di Jakarta Selatan kepada SENIOR.

food




Di dalam formalin terkandung formaldehid dalam air, yang menurut Agency for Toxic Substances and Disease Registry, Amerika Serikat, berfungsi sebagai disinfektan (penyuci atau pembasmi hama).

Bahan ini seharusnya digunakan untuk industri plastik, busa, resin untuk kertas, karpet, tekstil, cat dan furnitur. Zat ini sangat iritatif serta mampu menimbulkan luka bakar, bahkan bisa mematikan.

Boraks juga merupakan bahan antibakteri dan antijamur yang lazim digunakan untuk urusan di luar tubuh. Bahan ini biasanya dipakai untuk pengawet pada industri kayu dan produk antiseptik toilet.

Bisa kita bayangkan bila bahan-bahan itu masuk ke dalam tubuh, lalu menyebar lewat pembuluh darah. Organ-organ tubuh pun akan teracuni dan terutama ginjal serta hati harus bekerja ekstra keras. Akibatnya, organ ini bisa mengalami kerusakan. Repotnya lagi, sel-sel tubuh akan bermutasi akibat senyawa asing dan muncullah kanker.

Butuh waktu lama
Penelitian atas efek mutagen serta karsinogen (penyebab kanker) berbagai zat kimia tambahan pada makanan yang sudah berlangsung sejak tahun 1949 di AS membuktikan, sekitar 98 persen senyawa mutagen juga karsinogenik.

Sekarang memang berkeliaran senyawa pemicu mutasi sel atau senyawa mutagen yang bisa berubah menjadi sel kanker pada makanan yang kita konsumsi, tetapi terjadinya mutasi sel tidak secept yang dibayangkan. Karena itu, gejala kanker tidak terjad dalam sekejab. Prof Ali Khomsan guru besar Jurusan Gizi Keluarga IPB, menyebutkan bahwa kanker berkembang sangat lambat dalam tubuh manusia. Setidaknya dibutuhkan waktu 5-10 tahun setelah seseorang berkontak dengan bahan karsinogenik (pemicu kanker).

Berubahnya sifat genetik suatu sel yang disebabkan oleh perubahan, struktur molekul, atau urutan nukleotida yang menyusun gen atau mutasi ini tejradi sekali dari sejuta kejadian. Selain butuh waktu lama, menurut Dr. Asrul Harsal, Sp,PD-KHOM, dari RS Kanker Dharmais, penyebab kanker sebenarnya bersifat kompleks. Sebagian kanker muncul akibat kondisi lingkungan luar seperti asap rokok, polusi udara, sinar ultra violet, cemaran pestisida dan lainnya. Karena itu, tegas Prof, Ali, sebenarnya untuk menyebutkan apakah suatu zat menyebabkan kanker tidaklah mudah. Perlu percobaan pada binatang lebih dahulu, setidaknya sampai dua-tiga tahun. Baru setelah itu, kita bisa yakin bahwa zat tersebut menyebabkan kanker.

Namun, bisa jadi pada hewan tertentu zat tersebut menimbulkan kanker,, sementara pada hewan lain tidak. Demikian juga pada manusia. Belum tentu pada hewan percobaan suatu zat menyebabkan kanker, lalu pada manusia dengan sendirinya akan menimbulkan kondisi serupa.

Sebagai contoh senyawa akrilamid yang bisa ditemukan pada keripik kentang, sereal, roti kering (makanan yang diolah dengan suhu tinggi). Berdasar penelitian pada hewan, akrilamid dapat dikategorikan sebagai penyebab kanker. Namun hasil riset para peneliti dari Harvard School of public Health dan Karolinska Institute di Stokholm, Swedia, yang dimuat dalam British, Journak of Cancer edisi Selasa, 28 Januari 2003, belum ada fata sahih yang menunjukkan bahwa akrilamid dalam makanan berpotensi memicu kanker pada manusia, meski dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Bau Tengik
Meski beberapa senyawa tambahan itu belum tentu menyebabkan kanker bagi manusia, Prof Ali menyarakan agar kita tetap hati-hati dengan potensi karsinogennya. Kita juga perlu mengenalinya karena konsumsi dalam jangka panjang tetap saja membahayakan tubuh.

Beberapa senyawa pemicu kanker bisa muncul karena memang ditambahkan pada makanan, seperti kasus boraks dan formalin, sebaiknya, kita juga harus waspada karena senyawa pemicu kanker bisa terkandung secara alami dalam makanan. Berbagai senyawa pemicu kanker alami yang layak kita waspadai misalnya hydrazine pada jamur (jamur merang, jamur kuping, dan lain-lain). Juga pada jamur champignon (Agaricus bisporus) atau jamur kancung yang mengandung 300 mg agaritine atau 4-hydroxymethylphenylhydrazine per 100 gramnya.

Pada proses metabolsime, agaritine berubah menjadi turunan diazonium dan sifatnya sangat karsinogenik. Pada sebuah uji coba, agaritine sebanyak 400 nanogram per 100 gram bisa menimbulkan 30 persen tumor lambung pada tikus. Pada kentang berwarna hijau yang mengandung glikoalkaloid, terdapat dua senyawa yang bersifaat karsinogen, yakni solanin dan chaconine. Kedua senyawa ini menyebabkan kentang menjadi beracun. Yang tidak kita ketahui adalah munculnya hidrogen peroksida (H202), yang dihasilkan oleh Quinon dan beberapa prekursor fenol dari apel, pisang, roti panggang dan makanan lain yang telah berwarna cokelat karena terlalu lama disimpan. Hal ini mengakibatkan terjadinya oksida lemak dalam membran sel dan menyebabkan kerusakan DNA. Cemaran mutagen lain yang sering timbul bila bahan makanan lama tidak dimanfaatkan adalah senyawa aflatoksin. Senyawa ini muncul akibat makanan tercemar sejenis jamur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus, serta asam lemak bebas hasil oksidasi lemak (atau tercampur jamur tertentu). Tanda-tanda munculnya senyawa ini adalah abu tengik, misalnya pada jagung, kacang tanah, keju, bumbu pecel dan selai kacang. Kalau sudah begini, buang semua makanan itu, jangan sekali-kali mengonsumsinya. Beberapa jenis jamur yang menghasilkan racun karsiogenik biasanya berwarna mencolok, biru atau merah. Baunya pun menyengat.

Yang alami saja

Bisa jadi masih banyak bahan makanan lain yang mengandung senyawa bersifat karsinogen, Menurut Program Idrus Jus'at MSc, Ph,D, Ketua Program Studi Ilmu Gizi Universitas Indonesia Esa Unggul, menghindari makanan olahan (yang sudah dikemas) adalah langkah terbaik mengurangi risiko terpapar zat pemicu kanker tersebut. Anda bisa mengasup makanan yang diolah secara sederhana dan diolah sendiri bila ingin sehat. Konsumsi bahan alami seperti sayur dan buah perlu diperbanyak. Penglahan paling sederhana dan sangat baik, yakni merebus kurang darilima menit tanpa tambahan apa pun. "Itu langkah paling aman," kata Idrus. Meski kelihatannya tidak nikmat, sayuran memiliki rasa yang bisa membantu meningkatkan selera makan. Labu siam misalnya, bila hanya direbus tanpa tambahan apapun, rasanya manis.
www.irwantoshut.com

1 Response to "WASPADA PENGAWET"

.
gravatar
Unknown Says....

Sekarang roti menjadi hot issue di Amerika ketika org Amerika-pun sekarang ini menjerit: Too Much Bread Improver, Too much Bread softener, Too Much Preservative.

Pengujian roti di Malaysia menunjukkan bahwa 92% dari roti yang ber-edar (termasuk roti ternama atau roti yang dihidangkan di restoran siap saji) mengandung pengawet hingga 5 kali dari yang dibenarkan oleh undang-undang.
Diperkira-kan hal yang sama juga terjadi pada industri makanan di Indonesia-pun.

Di Indonesia makanan basah seperti mie basah, bakso basah, tahu basah, roti, dll, mengandung terlalu banyak pengawet. Dan karena mau murah mereka memakai pengawet yang bukan food grade. Padahal kebanyakan pengawet dihubungkan dengan penyakit ADD hiperaktive. Dan Bread Improver yang terlalu banyak untuk supaya roti dapat mengembang besar sekali bisa menimbulkan kanker (Source Wikipedia: Bread Improver)

Kemarin ini di sekolah untuk anak kurang mampu, aku lihat anak cewek umur 5 tahun cakep, tapi kalau diperhatikan lagi anak kecil ini terkena penyakit ADD hiperactive(Jadi kerja-nya goyang melulu). Kasihan sekali, ya !!

Sekarang juga sudah ada pengganti roti yang lebih sehat, yaitu roti beras kering (rice cake).
Kalau yang buatan Australi nama-nya Sun Rice, kalau yang buatan lokal nama-nya N_asiKriuk Debbie (Tersedia di All Fresh atau Mini market Nano Pluit atau Supermarket Rezeki). Harga-nya juga tidak mahal.
Rice cake /roti beras kering ini:
Karena kering, tidak perlu pengawet.
Karena terbuat dari beras, tidak perlu pengembang yang bisa menyebabkan kanker.
Karena terbuat dari beras, bukan gandum, rendah kalori-nya, bisa tetap langsing.

Karena banyak-nya obesitas (kegemukan), org Amerika sekarang juga berpindah dari gandum ke beras (cereal mereka yg pakai beras seperti cocoa puff atau rice krispy).

Trm kasih.
James Riady

Leave A Reply

Saran, Pemesanan Silahkan Email ke waskitho26@gmail.com
atau 081802562681 atau (0271) 7976106